Kejadian yang Selamanya Pasti akan Terjadi Menurut Islam
Dalam perspektif Islam, terdapat kejadian-kejadian yang dipastikan akan terjadi, dan ini dikenal dengan konsep qada dan qadar. Kedua istilah tersebut merujuk pada ketetapan dan takdir yang telah digariskan oleh Allah SWT. Segala sesuatu yang terjadi di alam semesta ini sudah ditentukan sejak awal dan tertulis dalam kitab yang disebut Lauh Mahfuzh. Dengan demikian, segala hal yang akan terjadi di dunia ini, baik yang kita ketahui maupun yang tidak kita ketahui, sudah diatur dan tidak ada yang bisa mengubahnya kecuali atas kehendak Allah.
Qada dan Qadar dalam Islam
Konsep qada dan qadar merupakan bagian fundamental dari akidah dalam Islam. Qada merujuk pada ketetapan Allah yang terjadi dalam kehidupan kita, sedangkan qadar adalah takdir yang telah ditetapkan oleh Allah SWT sejak awal penciptaan. Segala sesuatu yang terjadi, baik kecil maupun besar, sudah tercatat dengan detail di Lauh Mahfuzh. Lauh Mahfuzh ini adalah kitab di mana segala keputusan Allah mengenai alam semesta telah ditulis.
Keyakinan tentang Takdir
Dalam kehidupan sehari-hari, umat Islam diajarkan untuk mempercayai sepenuhnya bahwa segala sesuatu yang terjadi adalah bagian dari takdir yang telah Allah tetapkan. Ini termasuk hal-hal yang menyenangkan, seperti keberhasilan dan kebahagiaan, serta hal-hal yang tidak menyenangkan, seperti musibah atau kegagalan. Semua itu adalah bagian dari ujian dan takdir yang harus dihadapi dengan sabar dan ikhlas.
Sebagaimana dalam salah satu ayat Al-Qur’an, Allah SWT berfirman, “Tidak ada suatu bencana pun yang menimpa di bumi dan tidak pula pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam Kitab (Lauh Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya.” (QS. Al-Hadid: 22). Ayat ini menunjukkan bahwa segala sesuatu sudah direncanakan dan ditetapkan oleh Allah SWT jauh sebelum manusia dilahirkan.
Kejadian yang Selamanya Pasti akan Terjadi Menurut Islam
Salah satu kejadian yang pasti akan terjadi dan tidak bisa dihindari oleh manusia adalah kematian. Setiap makhluk hidup pasti akan mengalami kematian, dan waktu kematian itu sudah ditentukan oleh Allah SWT. Hal ini juga dijelaskan dalam Al-Qur’an, “Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati” (QS. Al-Ankabut: 57). Tidak ada seorang pun yang bisa menunda atau mempercepat ajalnya, karena semuanya sudah ditetapkan dalam takdir Allah.
Kematian adalah akhir dari kehidupan di dunia dan awal dari kehidupan yang kekal di akhirat. Dalam Islam, kehidupan setelah mati juga merupakan bagian dari takdir yang harus diyakini. Setiap manusia akan dibangkitkan kembali di hari kiamat untuk mempertanggungjawabkan segala perbuatan yang telah dilakukan di dunia. Oleh karena itu, umat Islam diingatkan untuk selalu berbuat baik dan menjauhi kemaksiatan, karena semua perbuatan akan dihisab di akhirat.
Hari Kiamat
Kejadian lain yang pasti akan terjadi adalah hari kiamat. Meski tidak ada yang tahu kapan tepatnya hari kiamat akan tiba, namun umat Islam diajarkan untuk percaya bahwa hari itu pasti datang. Allah SWT telah menjelaskan dalam berbagai ayat Al-Qur’an bahwa hari kiamat adalah saat di mana seluruh alam semesta ini akan berakhir, dan semua makhluk akan dibangkitkan untuk diadili atas segala perbuatan mereka.
Sebagaimana Allah SWT berfirman, “Kiamat itu pasti akan datang, aku hampir menyembunyikannya supaya setiap diri dibalas dengan apa yang dia usahakan.” (QS. Ta Ha: 15). Ayat ini mengingatkan kita bahwa meskipun tidak ada yang tahu kapan kiamat terjadi, kita harus selalu mempersiapkan diri untuk menghadapinya dengan berbuat kebaikan selama hidup di dunia.
Takdir Baik dan Buruk
Dalam ajaran Islam, ada dua jenis takdir yang dikenal, yaitu takdir baik dan takdir buruk. Meskipun ada kejadian buruk yang mungkin menimpa manusia, Islam mengajarkan bahwa segala sesuatu yang terjadi, baik atau buruk, tetap merupakan bagian dari rencana Allah yang terbaik. Terkadang, kejadian buruk yang menimpa kita sebenarnya adalah bentuk ujian atau bahkan rahmat yang tersembunyi.
Sebagai contoh, ketika seseorang mengalami kegagalan dalam hidupnya, mungkin di balik kegagalan itu ada hikmah yang lebih besar yang tidak bisa dilihat saat itu. Allah SWT mengetahui segala sesuatu yang manusia tidak ketahui, dan takdir-Nya adalah yang paling sempurna. Oleh karena itu, umat Islam diajarkan untuk selalu bersabar dan bersyukur atas segala takdir yang Allah tetapkan, baik itu berupa nikmat atau cobaan.
Menghadapi Takdir dengan Sabar dan Ikhlas
Sikap yang dianjurkan dalam Islam ketika menghadapi takdir adalah sabar dan ikhlas. Ketika menghadapi musibah atau cobaan, umat Islam diajarkan untuk tetap sabar dan yakin bahwa Allah SWT memiliki rencana yang lebih baik untuk mereka. Sebaliknya, ketika mendapatkan nikmat, mereka diharapkan untuk bersyukur dan tidak sombong, karena semua nikmat tersebut juga merupakan bagian dari takdir Allah.